Jangaann , Jangan lepaskan, akuuuuuu…..ssshhhhhhhh..” Gerakan Fariza semakin liar dan binal, dia mulai membalas ciumanku bibirku dan bibirnya saling berpagutan. Bokepindo Akhirnya Aku merasa sampai ke klimaks, “Creett.. Ahh.. Ssstt..” Aku semakin penasaran ingin melihat dari dekat, lalu kubuka pintu kamar wantia cantik yang sedang hamil itu pelan- pelan tanpa suara aku berjingkat masuk.desis “…i.. Mbak Hafzah dengan jalang menggoyangkan pinggulnya mengimbangi gerakan batang kejantananku.“Gimaa.. Aku hanya tersenyum. aku sudah nggak tahan..” pinta Fariza. “Yaahh.. “Yahh.. Buah dada itu kuremas-remas serta kupilin putingnya. “AAH~~ Kamuu Ngapain?? Lalu kutarik dan kumasukkan lagi, lama-lama kupompa semakin cepat.“Oughh.. Dikamar, aku langsung membayangkan tubuh Fariza. Wajahnya sudah merah menahan birahi.Kemudian aku bangun, kulebarkan kakinya dan kutekuk ke atas. Kumohon lepaskaan..” rintihnya. Fariza itu kemudian menungging, kakinya dilebarkan.
