Uupsss! Bila sudah begitu, saya juga tidak mau terlalu rewel. Bokepindo Tiba-tiba saja ada orang di depan saya. Bisa-bisa jatuh masuk got itu,” katanya seraya melepaskan saya dari pelukannya. Tubuh saya kehilangan tenaga. Ia menaikkan satu kaki ke atas kursi. Sementara ranjang kayu hanya beralaskan kasur yang sudah menipis. Uh, saya tidak tahu kalau kain sarung yang saya pakai sudah merosot hingga ujung kaki. Di atas ranjang kayu itu saya disuruh berbaring.“Maaf ya,” katanya ketika tangannya mulai menekan perut saya.Terasa sekali jari-jari tangan yang kasar dan keras itu di perut saya. Iwan namanya. Liang memek saya makin membanjir. Sesekali jari tangannya menyentuh pinggir lipatan paha saya. Apalagi, keluarga saya tidak ada yang berada di Solo.
