Aku yakini yang telah meleleh tertumpah masuk ke rongga mulutku adalah sperma Oom Bonny. Bokepindo Aku membayangkan Tante Indri duduk melipat kakinya di sofa sambil menunujukkan keindahan betisnya. Yah, sebaiknya cepat kubawa masuk ke rumah. Aku menekan lembut penis dalam celanaku yang semakin membengkak kalau memikirkan ‘kesengsem’-ku itu. Pagi sisa sarapannya, agak siang membersihkan sperma dari kondom-kondomnya, siangnya dapat vitamin C dari asem celana dalam, kutang dan singlet mereka, begitu jawaban dalam hatiku dengan penuh geli.Pada suatu pagi aku dipanggil Oom Bonny. Rumahnya kecil sesuai dengan keluarga mudanya yang memang baru menikah dan belum punya anak. Aku akan membiarkan haknya untuk meruyak ke mulutku. Aku telah mengalaminya. Bukan main. Aku mencium aroma mulutnya dari sendok bekas makannya.
