hampir sejam ngobrol akhirnya hujan berhenti dan aku pulang sambil meminta kartu namanya.Singkat cerita kami sering berhubungan lewat telpon. XXNX kami ngobrol dan seperti pertemuan pertama gadis ini mmg memikat saat sedang ”ribut”.sepanjang pertemuan itu Reva tidak menolak sewaktu kupegang tangannya, menyentuh kakinya. sedikit terpekik Reva menjambak rambutku. kuisap, jilat bibir vagina dan klitorisnya. wajahnya kelu nikmat.jangan berhenti mas….” suaranya berat. aku tersentak,”jangan sayang nanti dilihat istriku”, tapi terlambat bekas merah halus tergambar didadaku.”kubalas kau..” kuisap belahan susunya, keras.. aku harus mengakhiri pertemuan ini dng kesan yang dalam. tapi aku memintanya utk menghubungiku hanya siang dng alasan takut istriku salah sangka. sedang pria memberi cinta utk mendapatkan seks. blue jeans ketat membentuk pinggul, pantat dan pahanya. vagina yg basah dan sdh terbuka itu masih sempit utk di masuki kutarik keluar kemudian masuk, terus
