Bir sudah didinginkan di kulkas, semua sudah siap. Bokepindo Aku terpaksa mengaku kalah, karena kelihatannya dia belum mencapai orgasme. “Diah itu lho mas, sudah lama dia minta dibeliin HP, anak sekarang kecil-kecil kemauannya udah banyak. Terasa sekali penisku seperti digenggam vaginanya. Warni makin mendesah-desah. Mestinya Diah merasa ada perubahan dari landasan yang diduduki, tetapi dia diam saja sambil terus melendot. Penisku kuarahkan ke memeknya dengan satu gerakan maju ambleslah penisku ke dalam memeknya. Tapi aku masih mampu bertahan agar tidak jebol. Warni sempat bertanya apa yang aku olesi itu. Kuintip di ruang tamu Kardi masih mengorok dan anaknya Herman tidur dengan hamparan tikar di bawahnya. Aku kembali merasa terbang ke awang-awang. Diah memperhatikan ibunya aku entot.
