Dikamarku, aku merenungi kembali. Bokepindo Tidak ada pemanasan. Jam baru menunjukan pukul 22.00 tapi temanku satu persatu bubar, mungkin karena cuaca yang kurang bagus. Gerimis di luar ternyata telah berubah menjadi Hujan deras. Biasanya pasti sampai matahari terbit baru pada bubar. Ternyata berhasil. Tina semakin lincah menggoyangkan pinggulnya. Suasananya masih ramai seperti pasar. AKu yang rumahnya paling jauh tidak ada teman. Tiba-tiba gerimis datang, kami semua berlarian berteduh di salah satu warung. Aku segera mengenakan pakaianku kembali. Aku tak perduli lagi. Bagaimana nikmatnya berciuman?, Bagaimana nikmatnya Mengelus payudara wanita?, dan bagaimana jika senjataku masuk di dalam lubang kenikmatan wanita? Penjual rokok itu memberitahukan jalan kepadaku.Ternyata aku harus turun dulu dari jalan utama, Melewati lorong sempit yang sumpek, akhirnya aku menemukan sekumpulan wanita muda.
