Teman saya? XXNX Cewek yang sangat manis, dengan sepasang matanya begitu bulat dan jernih. “Iya, abis itu kalo kita nonton lagi pasti seru..” jawab Vivi. Saat ini pandangan saya sudah jauh lebih dewasa dan saya menyesal telah memperlakukan Vivi seakan-akan dia bukan manusia.Sebenarnya dia begitu baik, rela berkorban demi mamanya. Enak.. Jari tengah dan telunjuk saya menyusuri lubang kewanitannya dengan gerakan yang semakin cepat.“Ah.. Adakah yang bersedia mengotori dirinya untuk mendapatkan bunga tersebut?Part one: Pertemuan Pertama
Jakarta, February 1996Minggu siang, bersama dua orang teman saya, Andi dan Al, kita berjalan-jalan menghabiskan waktu di Mal Ciputra. Tanpa sengaja, mata saya tertuju ke ujung sebuah photo yang nongol dari salah satu laci di meja tersebut. Kepada tamu saya, saya mengatakan bahwa gadis tersebut adalah saudara jauh saya. Keharuman sabun yang dia pakai sewaktu mandi masih terasa.Kemudian
