Kami saling bertukar pandang dan senyum. Tetapi kenapa ada perasaan iri yang tidak lari dari hatiku, aku hanya merasa dunia tidak adil. Bokepindo Dia berada di sana. Dengan sedikit berjanji bahwa akan selalu kontak dan akan segera bertemu lagi, kami berpisah malam itu. Lirikan iri terlihat di wajahku. Semakin hari semakin aku merasa Arry adalah orang yang tepat untukku, dan tiba saatnya aku merasa harus menceritakan semua masa laluku kepadanya.Aku ini aib, aku ini pendosa tapi aku tidak membutuhkan belas kasihan. Hanya bermodal undangan di email yang kuterima 2 hari sebelumnya aku datang dan ikut bergabung. Hanya dengan jeans dan sweater merah muda aku merasa tidak berbeda dengan teman-teman yang lainnya.Pada saat aku datang seorang diri aku menangkap adanya pandangan yang aneh dari ujung, seorang pemuda yang berlipat tangan dan duduk seenaknya tidak
