“Bapaaaa… Tini sudah ga tahaaannnn” itulah teriakan khasku pada saat mencapai orgasme yang terasa seperti sangat ingin pipis tetapi penuh kenikmatan. Bokepindo Beberapa saat kemudian beliau mulai bergerak bangun dan langsung mencium bibirku. Dalam posisi seperti itu pak Yanto memompa penisnya makin lama makin cepat sehingga membuat tubuhku terguncang-guncang. Hal ini membuat muncul rasa sayangku pada pak Yanto karena aku merasa bisa berlindung kepada beliau. Akhirnya aku pulang berduaan saja dengan pak Yanto dan pada kesempatan sepanjang perjalanan kembali ke Bandung kami manfaatkan untuk mengobrolkan hal-hal diluar perkerjaan bahkan ke hal-hal yang agak pribadi. Rasa bersalah membuatku tidak berani langsung membicarakannya kepada pak Yanto sehingga janinku semakin membesar. Akhirnya beliau datang juga dengan menenteng satu kantung kecil warna gelap (yang belakangan kuketahui berisi kondom dan pelumas). Penis pak Yanto hanya terlihat pangkalnya saja
