Seperti dokter dia masih berdiri di sebelah ranjang itu, lalu dia membungkuk mengarahkan mulutnya ke payudara Ivana. Bokepindo Pak Kahar yang masih keluar mengambil alih kendali, dia mengangkat tubuh Ivana yang masih lemas dan menelentangkannya di meja dengan kaki menjuntai. “Bapak juga mau disepongin kaya Pak Imron tadi, ayo dong Non !” pinta Pak Mamad yang sekarang naik ke ranjang dan duduk berselonjor dengan bersandar ke kepala ranjang. Tiba-tiba semua terdiam karena terdengar sebuah musik berasal dari tas Ivana yang tak lain adalah ponselnya. Yang paling berat baginya adalah tiga hari setelah peristiwa itu, yaitu ketika Martin menyatakan cintanya sewaktu mengantarnya pulang nonton. “Dijilat Non, jangan cuma diliatin aja !” katanya pada Ivana yang masih jijik menatap batang di genggamannya itu.
