Mukaku terasa panas. “Hmm..kamu menyukainya bukan? XNXX Dia memperhatikanku sejenak dan senyuman misterius itu hadir lagi.Dia pun membungkukkan tubuhnya,
“Hey, tukang ngintip cilik. “Sempurna” katanya dingin. Erik melihatku dengan penuh nafsu. Aku pun hanya bisa tertawa, aku pun menetujuinya. Aku memilih untuk diam. Temennya juga..” ujar Sara sambil tertawa kecil. Dan aku segera membenamkan diriku ke dalam pelukan Erik.“Terima kasih..Erik.” Aku mendesah panjang. “Panas..badanku terasa panas..Erik..” pikirku dalam hati. Mungkin karena puber. “Karena dia adalah putra tunggal dari pemilik yayasan ini..”Tak kusangka, pertemuanku dengan Erik Torian bisa mengubah hidupku, seluruhnya. Aku tidak mau bergerak juga, seolah-olah aku sengaja ingin ditemukan oleh Erik. Kenapa??!!”
Dia melihatku dengan pandangan marah. ‘Senjata’nya sudah memasuki diriku seutuhnya dan sakit yang kurasakan itu sedikit aneh, ada kenikmatan di dalamnya.
