Intan yang lugu dan pemalu. XXNX Saya malu sekali ketika klimaks dihadapannya. kamu pasti gigolo! Kami break sebentar. Saya menjerit kaget dan gerakanku terhenti. Kugoyang-goyangkan pinggulku maju mundur diatas Kejantanannya sambil kuelus-elus dadanya. Diriku bukan Intan yang dulu. Dia baik pada saya. Saya teringat saat Ling mengenalkan Guntur pada saya, dia memperingatkan Guntur agar jangan macam-macam pada saya. Saya teringat saat-saat terakhir dia bersama dia ketika dia akan berangkat sekolah ke Swiss. Kemudian kakiku dibuka lebar-lebar ke atas sehingga kemaluanku menyembul di antara pahsaya. Dibukanya bibir kemaluanku dengan jarinya, lalu lidahnya dimasukan diantaranya. Dan tak lupa saya mendoakan dia. Dika pacarku yang setia, dia selalu datang untuk menghibur dan menemaniku setiap hari. Saya malas bergaul dengan mereka. Dia mengucapkan ucap-ucap itu dengan mata berbinar-binar sehingga membuatku tersanjung.
