Andai kusebutpun kau tidak akan tahu. XNXX Kurapalkan 3 surat terakhir berkali-kali untuk melawan arus ini. Aku melayang ke awing-awang. Door! Bahkan terkadang beliau pulang maghrib dan melupakan shalat ashar. Setelah sampai di Surabaya kita ke SAhid. Jangan sekali-kali merengek dan memohon belas kasihan dengan mengatakan jangan bang jangan bang! Bukan dia yang kutemukan, eh malah ketemu teman yang mau berangkat ke Bayuwangi. Sementara angin terus menghembuskan nafasnya menyusup ke sela-sela jaketku hingga menusuk ke sumsum tulang. tanyanya tanpa menghentikan belaiannya. Aku nggak bisa ngelak kalo emang aku tertarik ma dia sejak pertama kali lihat dia. Aku jatruh iba, tapi timbul curiga. Tapi ah itu hanya harapan kosong. Aku semakin salah tingkah. Sesekali aku berhentyi melantunkan mushafku dan menjawabnya seperlunya, lalu kulanjutkan. jangan ragu berteriak tolong! Dasar perokok! Aku memandangnya dengan muram menahan
