Aku terbangun, tak tahunya tanganku ada di atas dada Kak Tina, sedang tangannya menimpa tanganku itu. Bokepindo “Mulai sekarang, hati-hati bergaul” Katanya. Otakku sudah tak mampu lagi membaca. Saat ini aku merasakan puber yang sebenarnya.Saat tangan Kak Tina mencoba meraih ritsluiting celanaku, terdengar suara motor bebek memasuki halaman rumah. Aku baru kali ini melihat hal seperti ini. Yang kulihat di sana sungguh luar biasa, dan tak akan pernah kulupakan. Tangan Kak Tina yang kanan mencengkeram pahaku. Saat tidur aku merasa ingin pipis. “Huuaah” Aku menguap panjang, mengeluarkan bau naga. Kak Tina tampak kepanasan. Jadi siapa? “Benar. Ini bacaan orang besar”. Tiada lagi teman tidurku. Setelah makan, seperti biasa aku dan Kak Tina menuju kamar kami.
