Aku akan laporkan kamu ke polisi” ancam Pak Tommy.Dia sungguh lihai mempermainkan perasaanku. XXNX Ia membalik tubuhku hingga tengkurap, lalu menyuruhku menungging. Kini, lubang anus dan kemaluanku telah mengarah tepat di depan wajahnya.Tiba-tiba aku merasakan sensasi hangat di permukaan anusku. Aku dipaksa untuk menikmati perlakuan Pak Tommy, walaupun sesungguhnya aku enggan. Dengan kasar dibaliknya tubuhku hingga aku membelakanginya. Kedua tangan Pak Tommy pun tak henti-hentinya meremas dan memilin dua putting mungilku yang berwarna coklat muda itu.“Ahhhhhhh….. walaupun janda tapi tempikmu masih nggigit”“Mhhhh.. Ia duduk di sofa, sedangkan aku kini tersimpuh di lantai ruang itu.“Ohhh… mbak Vania Angel… ohhhh… kuluman mbak lebih enak dari lonte pelabuhan hhhhhh… mhhhh..”Setelah puas dengan mulutku, pak Muklis menyuruhku untuk terlentang di sofa. Karena hutang budiku padanya, aku pun tak bisa berbuat apapun selain pasrah dengan perlakuan Pak TommySetiap
