Felicia tampak menggigil.“Boy, AC-nya dikecilin yah?” tangan Felicia sambil meraih tombol AC untuk menaikkan suhu. Sampai kemudian telingaku menangkap perubahan cara bermain dari sang keyboardist. XXNX “Agh..” kudengar rintihan Felicia. Felicia berteriak makin keras. Aku melanjutkan percakapan dengan clientku dan tak lama kemudian aku mendengar suara Felicia. Di kamarnya aku melihat ada sebuah keyboard. Kami kemudian bercumbu lagi. Aku kecolongan. “Agh..” kudengar rintihan Felicia. Kamu berhasil memuaskanku..”
Pujian yang tulus. Habis dingin banget. Perih tau!” teriak Felicia. Yang jelas aku terus berusaha mendapatkannya. Aku menikmati semua jenis musik dan berusaha mengerti semua jenis musik. Matanya berbinar-binar.“Thanks Boy.. “Egh..” aku menahan nafas ketika kurasakan tangan Felicia menggenggam batang penisku dan meremasnya.
