Tanpa banyak kata, ia lalu memajukan kepalanya dan mengulum bibirku, aku terpejam ketika merasakan lidahnya menerobos mulutku. XXNX Sementara lidahnya melingkar-lingkar mengolesi leherku, turun ke belahan dadaku.., menari-nari di situ.., uhh.., aku semakin tak karuan rasanya. “Oh, seru dong? “Sar.., badan kamu indah sekali.., luar biasa.., cantik sekali”. apa aku bilang? Namun karena tuntutan karier, ya sudahlah, aku langsung menginput data ke dalam notebook untuk diemailkan pada kantor pusat. Aku terpejam, merasakan nikmatnya diriku terombang-ambing ke alam tak sadar.., menggumam.“mmhh.., Ditto.., nikmat sekali.., hh”. “Puput pulang nanti naik apa?”. Aku serasa melambung lagi oleh orgasme yang ketiga, ketika sperma Ditto menyembur menghangatkan sudut-sudut liang kewanitaanku. Memangnya aku Papa mertua kamu?”.Humornya membuatku tertawa geli, tapi juga sekaligus membuatku ingin berbuat lebih jauh dengannya.
