Dari vaginanya pun aku menyaksikan darah mengalir. XXNX Sepertinya Nisa pun sangat menikmatinya, tubuhnya bergetar sambil mengeluarkan lenguhan-lenguhan kecil “Uggrhh….ugrh….”Pahaku yang diapit diantara selangkangan sengaja aku gesek-gesekkan ke memeknya agar Nisa kian terangsang. “Yan ceritanya entar aja deh, kini please jemput aku. Aku buka paha Nisa lebar-lebar dan aku tempatkan tubuhku diantara selangkangannya. “Gitu aja ?” tanya Nisa. “Kalau sudah orgasme badan rasanya enak banget, kaya diawang-awang gitu deh sangking enaknya”. Aku puas sekali menggagahi Nisa komplit, dari merawanin hingga orgasme didalam memeknya.Setelah beberapa lama kesudahannya penisku mengecil dan Nisa mencungkil dekapannya. Tiba-tiba aku menerima telepon dari Nisa, rekan kuliahku dulu. Aku cuma unik nafas, pikirku barangkali aku baik sama dia, namun kan aku pun cowok biasa, mana ada cowok yang gak pusing terdapat cewek cantik istirahat disebelahnya“Ya terserah anda aja sih, meski
