Walau bensin mobilku sebenarnya belum habis tapi aku terpaksa menuju ke tukang bensin itu juga.Aku turun tetapi bukannya membeli bensin (karena memang masih penuh) tetapi malah membeli koran yang aku baca-baca sebentar di luar mobil. Kemudian aku menancapkan batangku yang sedari tadi sudah tidak bisa lagi diajak kompromi sedikit pun itu ke vaginanya. Bokep indo Tibatiba terdengar rontaan Widya meskipun kurang jelas karena terbekap jok mobil.“Ampuun oomm!! “Ennghh.. Toloong!! Anjiing!! ha.. Setelah aku lihat identitas pemanggilnya ternyata bertuliskan “Mama”. Anjing kamuu!!”Mungkin karena saking marahnya, Widya langsung memanggil namaku “Zen” dan bukan “Om” lagi. Plaak!! Bangsaat kamu!! Mungkin karena dipikir dirinya sudah tidak bisa berbuat banyak, Widya menanggapinya hanya dengan menangis tersedu-sedu sambil memanggil-manggil Mamanya.
