Aku masih lemas dan duduk bersimpuh di lantai di antara kedua kakinya, kugerakkan tangan kananku meraih penisnya yang belum ejakulasi. XXNX nggghhh.. Tak lama kemudian aku merasa dunia makin berputar dan tubuhku menggelinjang dengan dahsyat, aku mendesah panjang dan melingkarkan kakiku lebih erat pada pinggangnya. Tangannya mengelusi punggungku menurun hingga mencengkram pantatku yang bulat dan padat.“Hhmm.. Dengan begitu tangannya bisa menggerayangi payudaraku.Pak Qadar kemudian mengajak ganti posisi, digandengnya tanganku menuju sofa. Sebisa mungkin aku menjaga suaraku agar tidak terlalu keras, tapi tetap saja sesekali aku menjerit kalau sodokannya keras. sempurna sekali tubuhmu ini dik, pasti rajin dirawat ya,” pujinya sambil meremas pantatku.Aku hanya tersenyum kecil menanggapi pujiannya lalu kubenamkan kembali wajahnya ke payudaraku yang sebelah, diapun melanjutkan menyusu dari situ. Pak Qadar menggenjotku semakin cepat, dengusan nafasnya bercampur dengan desahanku memenuhi ruangan ini.
