Belum sempat aku siap-siap,“Bleess…”, penisku masuk ke dalam vaginanya akibat bu Risma menekan kuat-kuat punggungku dan bu Risma berteriak agak keras,
“aahh..”, sehingga terpaksa mulutnya segera kusumpal dengan bibirku agar teriakannya tidak terdengar sampai keluar kamar.Sambil kujilati payudaranya, aku menggerakkan pantatku naik turun sehingga penisku keluar masuk vaginanya dan menimbulkan bunyi.“ccrreett…, ccrreett…, ccrreett”, dan dari mulut bu Risma terdengar desahan yang agak keras,
“Aahh…, sshh…, paak…, aahh..”, dan tidak lama kemudian bu Risma semakin cepat menggerakkan pinggulnya dan tiba-tiba kedua kakinya dilingkarkan kuat-kuat di punggungku sehingga mempersulit gerakan keluar masuk penisku dan terdengar suaranya yang agak keras,
“aaduuhh.., sshh…, aahh…, aaduuhh…, paakk…, aarrhh.., sambil menekan kuat-kuat badanku lalu bu Risma terdiam, dengan nafas yang cepat.Untuk sementara, kudiamkan dulu sambil menunggu nafas bu Risma agak normal kembali dan tidak lama kemudian, sambil menciumi wajahku, bu Risma
>