desahan Lina yang hangat terus menghembus wajah dan leherku…
“Huhh.. XXNX taaa..” rintihan Lina saat meraih orgasme…
Bisa kurasakan kini memeknya begitu basah oleh cairan kenikmatanya.. clekkk…’“Ohh.. Tapi saat aq menoleh ke arah pintu kamar mandi, betapa terkejutnya aq, si Lina hanya melilitkan handuknya di atas bahunya sambil mengeringkan rambutnya.. “Kamu takut ya karena kita beda keyakinan?” tanya Lina dengan suara lembut. dengan cepat kucabut batang penisku dari memeknya dan kuarahkan ke dada Lina…
“Ooohhhhhhh….” desahku…Lina lalu mengambil pejuhku sedikit demi sedikit dan dijilatinya hingga bersih.. ohhhh.. bisa kurasakan Lina juga sangat lemas.. bisa kurasakan dia mulai kelelahan.. tidak sampai di situ.. segera kupercepat lagi kocokkan penisku, kuremas-remas lagi toketnya dengan agak keras.. memeknya terlihat putih mulus tanpa bulu sedikitpun..
