Pinggulnya mulai naik turun, rupanya Selir Su sadar ada benda asing yang menggesek kemaluannya. Ia menggerakkan lehernya mengusir rasa gatal dan geli, kemudian melanjutkan gerakan jari-jari tangannya dengan mengelus rambut halus di atas dadanya itu penuh kasih sayang dan mesra. Bokepindo Tidak besar, hanya terasa pas di telapak tangannya. Dilakukan perlahan-lahan agar dia merasakan setiap inci dari tubuhnya. Tangannya membalas merangkul perutnya. Aku cinta padamu, dan akan bersedia melayanimu sebagai seorang isteri yang mencintannu sampai kematian memisahkan kita. “Pendengaranmu tajam juga! Atau dengan merebahkan kepalanya di dada Han-han. Tuiing! Engkau lupa bahwa aku adalah seorang puteri! Sekarang belum terlambat, marilah kita pergi ke utara.”
Han Han menjadi pucat sekali wajahnya, matanya kehilangan sinarnya. Ia pejamkan mata erat-erat, berkonsentrasi pada luar-dalam yang terpancar kuat dari dalam liang kenikmatan miliknya yang menghadirkan kembali puncak-puncak asmara.
>