Entah karena apa, hari ini bank tempatku bekerja terkena rush. XXNX Lega hatiku melihat siapa yang melakukannya.“Papa!”“Rio! Mereka berdua beberapa kali mulai bersikap kurang ajar terhadapku, terutama Rio. Lalu diciuminya bagian telinga dan leherku. Aku merasa mual dan berkali-kali muntah di kamar mandi. Sebagian berceceran di atas sprei sewaktu ia mengeluarkan kemaluannya, bercampur dengan darah yang mengalir dari dalam kewanitaanku, menandakan selaput daraku sudah robek olehnya. Aku bingung, apa status anak dalam kandunganku ini. Aku masih berlapang dada menerima segala perlakuan itu.Pada saat itu aku baru saja pulang kerja dari kantor. Matanya terbelalak melihatnya. Seperti mendapat kekuatanku kembali, segera kutampar wajahnya. Antara sadar dan tidak sadar, kulihat temanku itu tersenyum. Aku terperanjat sekali mengetahui siapa orang itu sebenarnya.“Rio… Kamu…” Rio hanya menyeringai buas.“Eh, Mer. Aku sudah tidak ingat lagi apakah Rio dan ayahnya
