Kondisi rumah, jika siang memang sepi. Suara itu makin jelas, dan sepertinya Kak Intan tidak sendirian. XNXX Kerjanya hanya main, dan kalau siang tidur. Bukan sakit yang saya rasakan, tapi kenikmatan. Pertama obrolan itu soal pelajaran. Tapi dari segi kasih sayang sama sekali tidak merasakan. Dari jendela itu, saya mengendap mengintip. Namun terhadap Kak Intan saya bersikap biasa, seolah tidak tahu apa yang telah dilakukan dengan kekasihnya. Dari jendela itu, saya mengendap mengintip. Saya terlahir dari keluarga berada, dan cukup terhormat. Dan sayapun lama-kelamaan tidak tahan, mundur dan masuk kamar. Ingin mengulang menonton ‘pergulatan’ Kak Intan. Tidak ada yang melarang, apalagi masing-masing (kakak-kakakku) punya kesibukan sendiri-sendiri. Namun posisi mereka tetap berpelukan.Saya pun dengan lemas dan gemetar masuk kamar.
