Bibir luar meqiku ikut terdorong bersama batangnya. Bokepindo Ohh, luar biasa. “Gak takut?” “Kan Dina dikasi obati antiny om”. Lama kelamaan tubuhku yang semula lemas, mulai terbakar lagi. Terus..Akhirnya ujung batang itu menyentuh bagian dalam meqiku, maka secara refleks kurapatkan pahaku. Perlahan-lahan menarik kembali batangnya sambil berkata “Enak Yang?” “Enaak banget om”, jawabku!” Dia mengenjotkan batangnya dengan cepat sambil meremas bongkah pantat ku dan tangan satunya meremas dadaku. “Ayo dong om, Dina pingin dienjot lagi” ujarku sambil menarik bantal. Pelan-pelan ditekannya dan dia mulai mencium bibirku lembut. Kadang-kadang dicubit pelan, ditarik-tarik seperti mainan. “Iya Din aku dah napsu nih, ketempatku aja yuk nerusinnya”. Dia menyangga punggungku dengan dadanya. Sstt..Sstt..” rintihku berulang kali. Hal itu menyebabkan napsuku mulai berkobar kembali. Kurapatkan pahaku supaya batangnya tidak terlalu masuk ke dalam.
