“Boleh saya lihat ” ujarku meminta ijin. XNXX “Mobilnya mogok, Nyonya..?”, tegurku dengan sikap ramah. Hanya cukup untuk makan sehari-hari saja.Seperti seorang ahli mesin saja, aku coba melihat-lihat dan memeriksa segala kemungkinan yang membuat mesin mobil ini tidak mau hidup. Aku diberi sebuah kamar, lengkap dengan tempat tidur, lemari pakaian dan meja serta satu kursi. Dan di balik pakaiannya yang tipis itu, dia tidak mengenakan apa-apa lagi. Meskipun usia Nyonya Wulandari sudah hampir berkepala empat, tapi memang dia merawat kecantikan dan tubuhnya dengan baik. Tapi seperti yang selalu terjadi. Tapi juga jadi kekasihnya di atas ranjang.Mungkin karena aku sudah mulai loyo, Nyonya Wulandari membawaku ke sebuah club kesegaran. Ada empat kamar yang berjajar. Dan membiarkannya tergeletak di lantai.Mataku seketika jadi nanar dan berkunang-kunang. Tapi seperti yang selalu terjadi.
