“Eriik!! XNXX Setiap kali tubuh Erik menghentak, aku menjerit sekeras-kerasnya. Aku pun merasa ketakutan. Itu namaku. Erik melakukan gerakan menghentak itu secara teratur, dan tiba-tiba aku merasakan getaran yang sangat hebat dalam diriku, aku merasakan ‘liang’ku
menyempit karena otot-otot di tubuhku menjadi tegang. Aku terlalu malu untuk memandang wajahnya.“Aku rasa, kamu sudah siap untuk permainan selanjutnya..”
Erik tertawa kecil, sedikit kemarahan masih tersisa pada dirinya. Tubuh Erik mengejang, dan cairan deras pun mengalir dari ‘liang’ku. Yayasan Bunda Erika, aku membacanya di sebuah papan nama di depan pintu masuk bangunan itu. Erik menciumi diriku yang bergetar hebat dengan sedikit paksa. Aku hanya bisa terdiam terpaku. Tubuhku masih bergetar. Aku hanya bisa terdiam terpaku.
>