“bentar mas.. Bokepindo Walaupun aku jarang sekali ngomong dengan Tiyas pembokatku ini tapi yang pasti aku selalu memperhatikannya. dia pun mendesis. Kreeekkk..dia terlelap pulas. Sontak aku merasa senang sekali, dengan kesempatan ini pasti bisa merasakan tubuh Tiyas. Sampai akhirnya malampun tiba aku memberanikan diri untuk memasuki kamarnya yang wangi. kemudian turun mengecup leher, turun ke payudara dan menjilati bagian putingnya. Setelah aku masuk rumah aku terus melihat Tiyas, aku pikir Tiyas pasti tau kalau aku melihatnya, tapi yang aku heran Tiyas bersikap biasa saja seakan sudah terbiasa. katanya.Akupun mengiyakan namun hanya terbaring lemas seperti dikuras habis tenaga, seselesainya ‘pertandingan’ dengan Tiyas yang memakan waktu lebih dari 15menit. Pagi itu ortuku langsung berangkat pergi, dan aku pun juga bergegas berangkat kesekolah. Aku mulai mejilat lubang Memeknya yang sudah sangat basah itu.”Aawww..
