Dengan sengaja aku meletakan paha kananku diatas paha kiriku. XXNX Bukannya aku setuju dengan perbuatan mereka, tapi bagaimana caranya ? Kuperhatikan wajah Nina yang sangat ‘ekspresif’ menterjemahkan tiap kenikmatan yang dirasakannya. “Oh ya..aku juga gak tau tuh bisa kebablasan minum gitu” aku menjawab dengan enteng sambil membaca berkas -berkas yg disodorkannya. Aku sendiri yang meminta dia agar bersikap informal dalam hubungan kita. Mereka bagai hendak menghujamkan dildo itu sampai tertelan semuanya dalam kewanitaan mereka dan tangan mereka yang bebas saling menggenggam erat. “Eh aku abis senam..ada apa?” aku balik bertanya sambil mengalihkan perhatiannya dari deru nafasku. “Iya ..kenapa?..masuk aja” aku mengundangnya masuk. ‘Just one phone call aja dan kamu bisa kembali merasakan kenyamanan ranjangmu’ ucapannya kian menggoda.
