Kii aku menyadari, bahwa aku juga sudah semakin menyayangi ibu, walau rasa sayangku lebih besar pada adikku Suti. Aku mengangguk. XXNX Ada beberapa yang dapat dan ada yang masih korong. “Mas aku pipissss….” Desahnya. Aku pun melaut bersama Suti. Dia kan adikmu. “Benar..” aku janji, kataku. Sutinah duduk di depanku dan menghadap ke arahku. Kami sampai di rumah dan membawa hasil kami untuk dimasak untuk makan malam. Lagi-lagi Sutinah ragu. Tapi ada yang mengatakan. Aku meliriknya dan memeluknya. Kalau aku bernyanyi-nyanyi, itu pertanda ada orang. Aku melakukannya dan aku sudah tak tahan lagi. Kami cepat-cepat berpisah. “Kita ke tempat biasa ya Mas, “Kata Suti. Setelah melepas ikan-ikan itu, kami menebar lagi di tempat yang sama.
