Bapak tersenyum dan berkata bahwa itu bukan ompol, lalu bapak berdiri
dan membimbingku duduk di sofa.Bapak menanyakan padaqu, yg kujawab bahwa ini pengalamanku yg pertama, kemudian bapak
mengatakan ingin memberi pengalaman selanjutnya dgn catatan supaya aqu tidak menceritakan
pengalaman ini pada siapa saja.Aqu hanya mengangguk dan menunduk, tak berani kutatap mata bapak karena malu. XXNX Setelah nafasku teratur,
kurasakan hatiku sakit, cemburukah aqu. Getaran itu kini menjalar dari leher terus turun ke bawah, yg kurasakan badanku
melayg, tidak mempunyai beban, terasa ringan sekali seolah terbang.Otakku seakan buntu, tidak dapat berpikir jernih, yg kutahu aqu mengikuti saja karena
pengalaman ini belum pernah aqu rasakan seumur hidup, antara taqut dan nikmat. Aqu tercenung kulihat ke bawah, sprei tempat tidurku ternoda merah darah
perawanku. Aqu merasa ingin pipis lagi, kugigit bantal sembari mengerang
dahsyat, otot-ototku kakiku mengejang sampai ke arah bokong, sedikit kujinjitkan kakiku,
