Jangan.. XNXX Lalu aku menuju ke front office dan memesan kamar sambil mengatakan agar makanan yang kami pesan tadi langsung diantar kekamar. Aku juga tidak mau kehilangan moment ini. “Kantornya dimana mbak?” Tanyaku lagi untuk lebih memperpanjang pembicaraan. “Ahh..”
Aku terus mencium daerah yang paling sensitive tersebut selama beberapa saat. Sshh..” Kembali dia protes. Kemudian aku mulai berbasa-basi kepadanya. Dia hanya diam tidak membalas. “Jangan ah. Tapi kamu sangat lama bercinta daripada pacarku” Katanya. Lalu kecium belahan diantara kedua pahanya. Kami terkadang janjian untuk pulang bareng, karena rute bis yang kami lalui sama. Aku mencari-cari sela diantara CD nya untuk bisa menyentuh memeknya dengan kepala kontolku. Ah, ternyata dia begitu masih menggairahkan, pikirku dalam hati.
