“Kayak gitu tuuh!!”
Aku baru ngerti. Gantian aku yang tertegun,”Maksudnya?”Rini agak cemberut,”Biasanya orang kasih selamat itu cium pipi kiri kanan..”Walah! XXNX Nggak tau kenapa tiba-tiba khayalanku
tentang Rini melambung tinggi. Kita bisa lebih bebas nanti.” aku mengangguk, mengancingkan behanya,
dan kami sempat berciuman sebentar sebelum ia melangkah keatas keruang
siaran, dan aku pulang. Tapi biarinlah, yang terakhir kan
dapetnya paling banyak, hehehe!!Beberapa pendengar yang udah kenal denganku menyapa, tapi aku hanya
menanggapi sambil lalu saja, karena yang kucari adalah sesosok wanita
cantik bertubuh sintal yang selalu kubayangkan dalam-Tamat- Waktu
kulepaskan ciumanku, terdengar desahannya manja. Langsung saja kubuka kait BH-nya, dan bisa kurasakan
betapa dadanya yang super wow itu benar-benar sesuai dengan apa yang
kulihat dari luar. Huh,
mengganggu saja! Huh,
mengganggu saja! Maklum masih subuh. Soalnya
jangankan sampai berbuat gitu, wong mendekat sedikit saja dalam mimpi
pun aku nggak berani, abis galak sih!
>