Cairan birahinya makin membasahi lidah dan mulutku. “Tapi, tunggu.Aku mau tanya, kok kamu berani banget minta tolong begitu ke aku?””Yaaa…aku berani-beraniin…toh aku gak nyentuh kamu, Cuma liat doang. XXNX Linda memang tidak pernah mengetuk pintu kalau ke rumahku, karena keluarga kami sudah sangat akrab dengan dia dan keluarganya.Belum sempat aku berpikir dan bertindak untuk menyelamatkan diri, tau-tau Linda udah nongol di ruang tengah, dan…“AAAHHH…ANDREEEEW…!!!!,”jeritnya. Kadang sendiri, kadang bersama keluarganya. Kuhampiri Linda, kubelai tangan dan rambutnya. Untung saja, ada anggota timku yang bisa mengurangi keteganganku. “Lin, ntar dulu lah…,”pintaku.“Apaan sih, orang aku mau ngajak Indah jalan, dia nggak ada ya udah, aku mau jalan sendiri,”sahutnya.“Bentar deh Lin.Tolongin aku, gak lama kok, paling sepuluh menit,”aku berusaha merayunya.“Gila kamu ya!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!”Linda protes sambil melotot.
