Atau mungkin tulang pipi yang retak. XXNX Tangannya yang mencengkeram pantatku tibatiba menekan lebih keras. Kami makan di tempat tidur. Cukup besar lukanya. Beberapa teman baru yang aku temui di areal kaki gunung sebelum mendaki, berebutan meminta deodoran anti nyamukku. Aku bersihkan dengan kapas yang aku basahi dengan obat pembersih luka. Aku baca ulangulang sambil senyumsenyum. Tapi aku siapkan kewaspadaanku dengan semua kemungkinan yang akan terjadi. Tak terasa mataku pelanpelan tertutup.Saat terbangun, aku langsung teringat dengan wanita yang aku tolong tadi malam. Aku ikut kamu aja? Wajahnya basah oleh airmata. Lucu juga, batinku.Kukeluarkan telpon genggamku membaca lagi beberapa sms dari mereka setelah kami turun gunung dan bertukar nomor telpon. Lalu dengan isyarat tanganku, aku meminta lakilaki yang seorang lagi untuk menghentikan tindakannya. Satu jatuh.Aaaah..nyari mati anak ini rupanya! Cukup besar lukanya. Kedua tangannya
