“Ya sudah, sekarang punya Rudi digerakkan pelan-pelan naik-turun. Ia ingin menusukkan batang penisnya ke dalam kemaluan Ibunya, tapi ia ragu-ragu apakah lubangnya tadi cukup. Bokepindo Hidungnya lalu disorongkan ke muka kemaluan sebesar mangkok bakso itu. Bila diperhatikan bentuknya mirip mulut monster berkerut-kerut. Tubuhnya ikut terguncang guncang ketika Rudi menghentak-hentakkan pinggulnya dengan keras dan cepat. Kakinya menjejak-jejak kasur dan pinggulnya yang besar disentak-sentakannya perlahan untuk mengimbangi rasa nyeri dan pegal. Ia kini membandingkan ujung penisnya dengan kemaluan Ibunya yang sebesar mangkuk bakso.Sepertinya bisa jika dipaksakan, pikirnya kemudian. Sementara itu dalam tidurnya ibunya terlihat bernapas dengan berat dan mengerang perlahan seperti orang yang sedang sesak napas.
