Pak Heri menindih tubuh Windy, sambil menggoyang-goyangkan penisnya perlahan.“hhaaahhhh… enak banget pak.” Pak Heri mengecup pipi Windy. “Iya neng.. Bokepindo Mmpphhhh…
“Pak gendong aku ke kasur ya.” Pak Heri langsung mengangkat Windy, merebahkannya ke atas kasur.Windy menapat Pak Heri. Windy menyeringai dengan wajah penuh kegembiraan. Nafas keduanya semakin menggebu. toll bapak.. aahhh nenggg…”
“Enak ya pakk..” ucap Windy sambil menatap genit ke arah Pak Heri. Terkejut melihat sebuah penis yang sudah keras tidak lagi ditutupi celana dalam mengacung tepat mengarah ke wajahnya. Mau keluar lagiii.. Menikmati aroma dan rasa sekaligus sensasi tersebut. Meningkatkan birahi keduanya. remesss…” pinta Windy.Pak Heri mengemut puting Windy sambil memainkan lidahnya, sementara tangan kanannya merepas payudara Windy yang lain. “Iya, pakk..” jawab Windy pelan, “Maaf Pak, saya mau pakai baju.” Lanjut Windy, berharap Pak Heri sadar untuk meninggalkan kamarnya.“Oh, iya Neng.
>