Aku menggelengkan kepala saja dan meneruskan merokok. emangnya kenapa Mbak?”, tanyaku “Sudah jam berapa ini? XXNX Mbak..”. “Kamu sudah makan Tok? Ketika celana dalamnya yang berusaha dilepaskannya sampai pada lutut, masih pada posisinya jongkok yang hampir tak berubah.aku segera membuat gerakan menyelam kebawah selakangannya, membalikkan tubuhku dan mendongkak keatas untuk menempelkan bibirku pada daerah kemaluannya. Di teras kamar aku melakukan stretching selama beberapa menit. Setelah agak nyaman, kuberi pinggulku dorongan maju-mundur yang semakin cepat.Tangan kiriku yang bebas meremas kedua payudaranya bergantian. “Mbak sudah benar, kalau Mbak bangun dan membantuku, bisa-bisa tambah kacau”, kataku sambil memikirkan pekerjaan yang akan kuhadapi besok.“Mmm.. Kamu sendiri kenapa mau?”, jawabnya yang dilanjutkannya dengan pertanyaan. “Nanti setelah Mbak kukenalkan, ganti Mbak kenalkan saya”, jawabku sambil meneguk kopiku yang masih panas dengan hati-hati.
>