Apa bisa aku menyentuhnya nanti, tetapi langsung aku berpikir tentang pamanku, bagaimana kalau nanti ketahuan, pasti tidak enak dengan pamanku. Tapi aku tetap saja memandangnya ketika ia sedang berbicara, kupandangi dari ujung rambut ke kaki, rambutnya panjang seperti gadis di iklan sampo, kulitnya putih bersih, kakinya juga putih mulus, tapi sepertinya dadanya agak rata, tapi aku tidak terlalu memikirkannya. Bokepindo Kemudian kami bercakap-cakap, ternyata Ayu memang enak untuk diajak ngobrol. Aku mempunyai seorang paman yang belum menikah. akuu.. Lalu ia menarik tanganku menuju ke kamarnya, tapi aku melepaskan pegangannya lalu menggendongnya dengan kedua tanganku. Kadang ia juga ke tempat kerjaku untuk minta jatahnya. Lalu kataku, “Kenapa enggak kemarin aja bilangnya?”
“Karena gua mau kasih surprise buat elu.” katanya manja. Tidak lama pun waktu sudah menunjukkan pukul 17.00, sudah waktunya nih, pikirku.
>