Mereka setuju saja dan malah berterima kasih. Aku mulai melihat situasi apakah aman untuk mengintip mereka. Bokepindo Aku betul-betul iri membayangkan Pak Tadi menggumuli istrinya. Batinku bersorak.Kami berehenti di warung bakmi yang terkenal. Nggak usaah aku katakan saja deh”, kubuat Bu Tadi penasaran.“Emangnya kenapa siih.” Bu tadi memandangku penuh tanda tanya.“Tapi janji nggak marah lho.” kataku memancing. Katanya laki-laki harus nekad untuk menaklukkan wanita. Croot, cruuut, crruut, keluarlah spermaku di dalam rahim istri gelapku ini. Aku diam saja. Apabila di kedepankan, Bu Tadi sering menciumi anak itu, sementara matanya melirikku dan tersenyum-senyum manis. Dengan hati-hati kudekati, tetapi ternyata kain korden tertutup rapi.Kupikir kemarin sore pasti lupa menutup kaca nako, tetapi langsung menutup kain kordennya saja. Sebenarnya kan aku tahu, mereka setiap minggunya minmal 2 kali bersetubuh dan terbayang kembali desahan Bu Tadi yang
