Aku menemukan pak Jun lagi di dapur sedang mengasah pisau. XXNX Vaginaku langsung berdenyut dan merembeskan cairan karena aku berkata begitu. Dari leher, wajah, buah dada, perut, hingga sekitar vaginaku. Weeeek” ucapku dengan gaya imut. Aku jadi takut selaput daraku robek gara-gara semprotan air itu. Selama disekap disini aku gak pernah mastubasi sebelumnya, tapi sekarang aku melakukannya. Aku malah tertawa mendengar mereka yang jadi kebelet pengen entotin aku gitu.“Gimana Mita, kamunya kita entotin dulu ya sebelum kita bunuh?” tanya teman pak Jun.“Hmm… boleh, tapi waktu hari eksekusi aja ya pak… Silahkan ambil perawan Mita sesaat sebelum nyawa Mita kalian ambil, biar lebih berkesan dan sensasional… hihihi” ucapku dengan ekspresi nakal. Teman-teman pak Jun yang jadi gemas melihat aku bicara begitu malah mengelilingiku dan meraba-raba tubuhku lagi. Usianya kurang lebih sama denganku. Aku membatu
