Sebenarnya jauh dalam lubuk hatiku aku masih penasaran. Kupegang dengan lembut kedua bukit yang mencuat itu. Bokepindo “Di bagian atas Aryo, yang menonjol kecil itu!” teriaknya.Aku pun melaksanakan perintahnya, kusentuh bagian tonjolan kecil di vaginanya, kemudian kupermainkan. Namun ini seperti bukan sebuah kebun, melainkan lebih seperti lapangan kecil. Aku pun menuruti perintahnya. Dia memegang satu botol kecil cairan kental putih, dan menyerahkannya padaku. “Namun sebelumnya aku ingin jelaskan tentang letak titik cakra manusia, Aryo. num semua cai.. Bagian tubuh yang tadi samar-samar terlihat, kini lebih jelas. “Apa maksudnya, Mbak?” aku pun semakin bingung. kan or.. Kutunggu kau di kebun belakang rumah.” ternyata itu suara Mbak Marni. Aku pun menuruti perintahnya. Yah.. Dalam hati aku bersumpah akan mengejar dan mendapatkan Ningsih meskipun harus sampai ke kolong neraka sekalipun.Dua minggu berlalu, aku terus berpikir bagaimana
