Akupun menurunkan sedikit koranku.. XNXX Saat itu aku tdk merasakan ada hal yg aneh.. Nikmat.. Memperhatikan kemaluanku yg masih mengeluarkan air kencing itu.. Nikmat sekali..”Kugerak-gerakkan pinggulku maju mundur..Sementara si Maman tdk tinggal diam.. Kamu belanjain aja semuanya,” seruku sembari mengembalikan daftar belanjaan kepadanya.Seperti dugaanku.. Kadang-kadang pentil toketku di gigit-gigit kecil olehnya.. Aahh…Setelah puas mengocok kemaluanku.. Ternyata Watik mengajak Maman untuk ke pasar, walaupun Maman kelihatan segan untuk ikut.. setiap pagi dia sudah beres-beres rumah, menyiapkan sarapan buatku, dan sebelum pergi ke pasar dia selalu memberikan daftar belanjaan untuk aku setujui.Hingga pada suatu hari.. Apalagi ketika si Maman menyodok-nyodokkan jarinya ke dalam lubang memekku.. Oohh.. Tubuh ku bergetar..Tampak telapak tangan si Maman segera basah oleh air kencingku.. disatu sisi aku harus menjaga sopan santun tp disisi lain aku tdk keberatan kemaluanku dilihat oleh si
