Waktu aq balik ke studio Indah memandangku sayu sambil bilang,“Maico sayang, puterin lagu yang nomor 3 dong. Bokepindo ooohhhh.. Maafin aq ya” kataku sambil membelai rambutnya yang panjang sepunggung, dan dengan lembut aq mengcup keningnya.Setelah itu kami bercerita mengenai kabar masing-masing. Kalau kena, pasti deh kamu seneng liat aq mati, kehabisan nafas. Bukan utk behubungan badan, tapi hanya mencintaimu sayang”,Indah tersenyum sambil melanjutkan ciumannya, namun kali ini tangan Indah mulai meraba punggungku, dan lidahnya mulai menusuk kedalam bibirku. ehh nggak deh, salah kamu sih (sambil menunjuk penisku).”“Sayang, nanti kalau dimarahin dia ngambek lho”“Hehehe nggak deh. Dibalik kaos merah ketatnya aq bisa melihat dan merasakan puting susunya yang semakin mengeras dan mencetak sempurna pada pembungkusnya. Kejutanmu berhasil, sayangnya terlalu berhasil. Melihat wajah Indah yang penuh peluh, matanya yang tertutup, dan keningnya yang berkerut menahan
